Saat Pak Awi meminta
saya mendampinginya di acara Bamboo Bienalle Solo 2016, saya langsung bersorak
bahagia, karena bagi saya selalu menyenangkan jikalau berkunjung ke kota yang
satu ini.
aneka produk bambu hasil tangan mas gondrong |
Solo atau Surakarta
yang di juluki sebagai kota budaya ini memang sangat ramah dengan siapapun yang
mengunjunginya. Kenapa? Karena tujuan wisata di kota ini lengkap, ada keraton, museum
batik, kampung batik, taman budaya, pasar tradisional, pasar antik tentu saja
aneka kuliner yang enak-enak.
Tapi yang paling
menyenangkan adalah, bertemu teman-teman yang baik hati dan siap menculik saya mengajak
jajan dan jalan kapan saja, hehe.
Bedanya Solo dan Surakarta
sudah pernah dibahas sama ima disini ya…
Dari stasiun Bandung
kami naik kereta pagi, jadi sampai stasiun balapan solo sore hari, langsung
menuju hotel di kawasan turisari. Tak lama teman baik saya saat smp menjemput,
mengajak makan malam ke daerah Dr. Soepomo, namanya Pecel Solo.
Tempatnya asyik
banget, kental bernuansa tradisional jawa. Mulai dari pintu masuk sampai lantai
atas dan kamar mandinya.
Hidangannya pun
sangat khas solo dan banyak macamnya. Seperti
nasi pecel, nasi liwet, tumis sayur daun papaya, aneka tumisan, aneka jajanan
dan gorengan dan juga aneka minuman khas jawa tempo.
pojok pecel yang menarik hati |
pecel kampung nasi merah |
Tertarik dengan
aneka sayuran yang jarang ada di bandung seperti bunga turi, kecipir dan daun
suring, saya memesan nasi merah pecel kampung, Pak awi dan teman saya memesan
nasi pecel biasa dengan sayuran yang sama juga aneka lauk seperti tahu tempe
bacem, tempe mendoan, sate jeroan ayam, ayam goreng juga sosis solo sebagai
makan pembukanya. Sedangkan minumannya saya memesan gula asam jawa hangat dan
pak Awi memesan temulawak botolan, mengingatkan jajanan masa kecil dulu
katanya.
Setelah makan
malam, kami berkeliling solo dan menyempatkan mampir ke sekolah jaman saya smp
dulu. Teman saya kembali mengajak berkuliner malam, apa daya kami kecapekan dan
minta diantar ke hotel untuk beristirahat saja.
Paginya badan
sudah segar dan siap untuk berjalan-jalan dan jajan kembali. Kali ini saya
berkeliling solo bersama dengan sahabat saya yang datang jauh dari ungaran,
saking kangennya sama saya sampai di bela-belain datang, jadi terharu.
Hari sudah mulai
siang saat kami bertemu, jadi kami memutuskan untuk mencari makan siang saja. Pilihan
pertama jatuh pada Baso Alex yang terletak di jalan Bayangkara.
Kuah kaldu sapinya
terasa ringan namun menyegarkan. Saya memesan satu mangkuk baso dan sawi hijau,
dimeja terhidang acar timun, saus sambal dan kecap. Karena jam makan siang jadi
tempat ini sangat penuh. Kalo ke solo coba ya… enaak…
baso alex |
Setelah selesai
makan, kami berencana menuju ke kampung batik Kauman, namun kami melewati selat
mbak lies yang terkenal itu, rugi donk kalau tidak mampir, hihi…
Sebetulnya saya
ragu karena masih kenyang, sahabat saya meyakinkan kalau porsinya sangat kecil.
Cukuplah buat icip-icip. Dan benar saja, yang di namakan selat solo itu
ternyata, sepotong rolade daging, kentang goreng, wortel dan buncis rebus, daun
selada keriting, di siram kuah kecap dan di beri mayones. Dah tidak penasaran
lagi deh… sempet foto juga bersama mbak lies yang cantik.
selat solo mbak lies |
Setelah jajan,
kalori harus di habiskan dengan berjalan kaki menyusuri kampung batik kauman. Disepanjang jalan kecil ini, banyak sekali toko-toko
batik, sayang harganya mahal-mahal dengan kualitas yang menurut saya biasa
saja.
Di beberapa toko yang menjual souvenir juga saya malah menemukan
barang-barang cina, sedih deh.
kampung batik kauman |
Di
ujung jalan ada mushola, kami pun memutuskan untuk sholat dan beristirahat
sebentar. Jalan-jalan
dilanjutkan kembali, kali ini naik becak, karena anak sahabat saya kecapean
sepertinya. Kami mampir ke pasar Triwindu, pasar yang menjual barang-barang antik.
Pasarnya rapi, bersih dan barang-barangnya tertata dengan baik. Memudahkan pembeli
untuk memilih, dan bagi kami yang hanya berjalan-jalan dan foto-foto juga
sangat mengasyikan. Yang senang mengoleksi barang antik kuno dan jago tawar
menawar sebaiknya datang kesini.
pasar triwindu |
beberapa barang yang di tawarkan |
Dan kuliner hari
ini di tutup dengan soto rempah yang segar dan harganya sangat bersahabat, juga
jaraknya yang tak jauh dari tempat kami menginap.
Wah, kudu coba ni bakso Alex nya. Nyaaaaam.
ReplyDeleteiya... enak banget ima... hehe
DeleteDuh jadi pengen jalan jalan ke solo
ReplyDeletejalan-jalan di solo itu senang di hati sennag di dompet hehe
ReplyDelete