Aneka Cemilan Tradisional |
Cerita sebelumnya, saya dan panda sedang menikmati aneka cemilan tradisional di kebun teh nDoro Donker, Kemuning, Karanganyar. Banyak pilihan teh seduh yang bisa dipesan di sini. Mulai teh hitam, teh melati, teh hijau, sampai teh beraroma yang bermacam-macam disajikannya. Sambil menikmati hawa dingin di lereng gunung Lawu, kami pun memesan teh sekaligus dengan teman-temannya. Teman minum teh paling enak ditemani dengan yang hangat-hangat dan digoreng. Di cerita sebelumnya, saya sudah bercerita tentang piring pertama sampai piring ke tiga. Intip ceritanya biar tidak menebak-nebak apa yang terhidang di atas meja itu ya.
Cerita kali ini, akan kembali meneruskan apa saja cemilan tradisional yang ada di atas meja itu.
4. Ubi Manis
Kalau di piring ketiga rasa ubinya gurih dan ketika digigit crunchy. Sekarang kita akan mencicip sensasi ubi manis yang disajikan di nDoro Donker ini. Ubi atau singkong ini dipotong dadu kurang lebih berukuran 2cm x 2cm, sepertinya sudah dimasak terlebih dahulu karena ketika digigit terasa empuk. Dan rasa ubi ini manis legit. Kalau dugaan manda, ubi ini direndam dengan air gula jawa sehingga teksturnya lembut dan manisnya merasuk. Potongan ubi manis ini lalu disiram dengan madu dan diberi sedikit taburan wijen. Sudah terbayang manisnya ya? Yap, dan manda pun setuju bahwa ubi ini beneran manis. Setelah mencicipi 2 potong ubi manis ini, alhasil harus memesan teh lagi untuk menghilangkan rasa manis yang tertinggal.
5. Ketan Susu
Menikmati minum teh dan teman-temannya di nDoro Donker ini terasa nyaman sekali. Selain hawa sejuk pegunungan terasa, juga alunan musik nostalgia tempo dulu sengaja diputar untuk membuat rileks kami para tamunya. Dan benar saja, tak terasa minum teh sambil bergonta ganti mengambil cemilan manis lalu cemilan gurih dan sebaliknya, membuat 3 jam itu menjadi terasa seperti 1 jam saja.
Lanjut ke piring berikutnya yang membuat saya merasakan sensasi cemilan manis berikutnya, sambil sesekali mengeluh karena ternyata cemilan manis yang dipesan kadar manisnya di atas rata-rata manda yang orang Jogja dengan tingkat toleransi tinggi untuk makanan manis.
Ketan susu, beras ketan yang dimasak seperti biasanya, lalu di campur susu kental manis dan ditabur dengan gula pasir halus yang dicampur cinnamons. Kurang lebih gambarannya seperti itu. Jadi ketan yang diambil dengan menggunakan sendok akan lebih lunak dengan susu kental manis yang membuat sajian ini menjadi sangat manis. Apalagi kalau panda yang mencicip ketan susu ini sambil memandang ke arah saya, hihihihi.
Sedikit cerita tentang cemilan tradisional berbahan ketan. Di Jogjakarta, ketan menjadi bahan dasar cemilan yang sangat fenomenal terkenal, yaitu : lemper. Tapi ada juga cara menikmati ketan yang hanya dimasak dari beras ketan, lalu ditabur dengan parutan kelapa ditambah sedikit garam. Duh, enak banget ketan gurih yang ada di kotaku. Biasanya dibungkus dengan daun pisang dan dijual oleh ibu-ibu bersepeda yang lewat di depan komplek rumah kami. Kalau di pasar tradisional, ketan gurihnya ada banyak pilihan, bisa diberi topping gula jawa, bisa diberi topping parutan kelapa, atau diberi topping bubuk kedelai. Seru ya menikmati cemilan tradisional dari Indonesia.
6. Tempe Mendoan
Sedikit menggeserkan badan untuk menjangkau piring keenam, yeaaayy ketemulah dengan favorit saya, tempe mendoan. Siapa yang belum kenal dengan cemilan tradisional yang satu ini? Kalau belum kenal, saya kenalin ya. Cemilan berbahan dasar tempe yang dicelup ke dalam tepung yang sudah dibumbui dengan garam, bawang putih, dan ketumbar, lalu ditambah potongan loncang (daun bawang). Digoreng di minyak panas, api kecil sampai berwarna kecoklatan. Siap dinikmati dengan lombok rawit ijo atau sambal kecap sesuai selera.
Nah, demikian cerita tentang aneka cemilan tradisional Indonesia yang patut dilestarikan. Semoga menambah kecintaan kita pada produk pangan Indonesia ya.
Akupun juga suka banget cemilan2 diatas. Semuanya kesukaan akuu :)
ReplyDeleteBtw mba, tampilan blognya belum mobile ya mba. Saya buka di mobile agak susah utk kasih komennya :)
Enyak-enyak smeua ituh Mandaa, saya sukaa, saya sukaa
ReplyDeleteenak semua, camilan tradisional juga gak kalah enak ya
ReplyDelete