Semprit gluten free |
Terinspirasi resep-resep kue semprit mawar, saya pun berniat mencoba juga. Mumpung deket-deket lebaran, nih.
Ketika lebaran, saya jarang-jarang bikin kue kering sebenernya. Lha tamunya ajah jarang. Kalau bikin, banyakan dimakan sendiri. Atau saya bawa ketika halal bihalal dengan warga muslim Indonesia lainnya biar bisa dinikmati bersama-sama.
Waktu masih tinggal di rumah mama, bikin kue kering menjelang lebaran adalah aktifitas wajib. Kue kering di rumah tak hanya banyak macamnya, tapi juga dibuat banyakan. Saudara mama papa terbilang banyak. belum lagi rekan kerja serta tetangga. Yang pasti ada adalah kastengel, butter yanahel dan putri salju. Butter yanahel adalah resep dari eyang masih dibuat oleh budhe saya sampai kini. Kue kering sederhana dengan topping gula pasir dan kacang kenari. Hmmmmm jadi kangen suasana lebaran di kampung.
Kue kering yang saya sering bikin, masih berupa kue kering yang dicetak sederhana. Atau plaetchen, kalau dalam bahasa Jerman. Bikinnya lebih mudah dan praktis. Anak-anak juga bisa dipekerjakan. Mencetak sendiri kue keringnya sesuai dengan cetakan pilihan mereka.
Waktu mudik ke Indonesia, anak pertama saya jatuh cinta pada rasa kue semprit. Dibelikan setoples setengah kilo, cepet banget ngabisinnya. Kalau kami sedang belanja di Belanda, suka minta dibelikan juga. Ketika persediaan di rumah sudah habis, minta dibuatkan sendiri.
Sebab di sini belum nemu tepung sagu, ya sementara bikin pakai resep semprit mawar dulu. tepung sagu hanya bisa didapatkan di toko-toko tertentu di Belanda. Atau kalau mudik, bawa banyakan dari Indonesia. hehe.
Bahan utamanya saya modifikasi. Memanfaatkan tepung bebas gluten. Sebab di rumah kami sedang ada program pengurangan konsumsi gluten.
Beberapa kali saya mencoba, dan memodifikasi resepnya. Sehingga akhirnya nemu resep yang pas di lidah. Sebelumnya kuenya suka mbleber, dan sangat rapuh. disenggol sedikit saja sudah pecah. Yang ini penampakannya terlihat lebih padat, namun cepat lumer ketika masuk mulut.
Tepungnya campuran tepung bebas gluten yang beredar di pasaran dicampur dengan tepung arairut (Arrow root). Kalau mama saya dulu sukanya bilang tepung larut. Tepung arrow root bisa juga diganti dengan tepung kentang atau speisestaerke (tepung berbahan jagung).
***
Cetakan semprit sederhana |
Bahan:
- 4 butir kuning telur
- 250 gr mentega
- 200 gr tepung bebas gluten
- 100 gr tepung arrow root
- 1,5 sdm hingga 2 sdm cokelat bubuk.
- 150 - 200 gr gula pasir
Proses pembuatan:
1. Kocok mentega dengan kuning telur hingga berwarna putih dengan mikser
2. Tambahkan gula pasir, kocok lagi hingga tercampur rata.
3. Masukkan cokelat bubuk
4. Kocok pelan, sambil sedikit sedikit ditambahkan tepung. Saya masukkan dulu tepung arrow rootnya, baru tepung bebas gluten. Masukkan tepung sedikit-sedikit sambil dicek apakah sudah lumayan kalis. Kalau saya lebih suka adonan agak lembek. Kalau adonan terlalu keras, tambahkan susu cair sedikit sedikit.
5. Cetak di atas loyang. bentuknya sesuka hati saja. Bisa pakai bentuk mawar. Atau bentuk lainnya.
6. Panggang dengan oven. Menurut saya, memanggang semprit ini agak tricky. Kudu ditungguin. Saat pertama, oven belum panas, saya panggang dengan suhu 130 °C selama 13 menit. Setelah ovennya panas, manggangnya hanya 8 - 10 menit saja. Dan harus sering dicek agar tidak gosong. Telat semenit saja, kadang sudah tercium bau gosong.
7. Dinginkan, dan kue kering pun siap dinikmati.
wah enaknya ya, perlu ketelatenan ini mah
ReplyDeleteaku pakai alat yang praktis ajah, Mbak. Tinggal pencet sekali, dah langsung kecetak kue keringnya. :)
Deletesemprit! makanan favorit saya pas masih kecil nih~ :D
ReplyDeleteresep2 kita, meski jadul tetep enak, yah.... termasuk kue semprit ini... :)
Delete