Damyang di juluki
sebagai kota bambu yang berada di korea selatan. Dijuluki kota bambu karena
memang seluruh kawasan ini dahulunya di penuhi oleh pohon bambu. Saat ini pun
hutan-hutan bambu masih banyak, hanya di beberapa tempat saja yang penataannya
di atur oleh pemerintah setempat, juga hal-hal yang berkaitan dengan bambu
lebih lengkap. Pemerintahnya sangatlah menjunjung tinggi warisan budaya, pun
tak menolak datangnya penemuan baru yang lebih modern. Hebatnya, pemerintah
setempat bisa menjembatani keduanya, jadi kita masih bisa merasakan sisi warisan
terdahulu dan penemuan modern. Kota Damyang terletak di provinsi Jeollanam.
|
salah satu hutan bambu di damyang |
Membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Damyang dari kota Gwangju tempat kami
menginap menggunakan bus. Kami menginap di Gwangju karena di Damyang hanya ada
1 hotel dan itu sudah sangat penuh.
|
gerbang masuk World Bamboo Congress |
Saya, suami dan
tim sangat bersyukur bisa di undang datang dan berpartisipasi di acara World
Bamboo congress kali ini. Biasanya di acara 4 tahunan ini, pak Awi datang
sebagai pembicara dan peserta saja, tapi kali ini di berikan kesempatan untuk
membangun dome dari bambu dan pavilion Indonesia.
|
Bamboo Dome |
|
Pavilion Indonesia yg selalu ramai di kunjungi |
Hari kedua, saya
membawa bekal sendiri, karena khawatir susah mendapatkan makanan halal seperti
hari pertama.
Sore harinya arah menuju pulang ke penginapan, kami mampir di
daiso, toko yang menjual pekakas rumah tangga dan alat-alat bento tentunya. Di
sana saya berencana membeli kotak makanan, supaya saya bisa membuat bento bekal
makan siang untuk besok, sedikit alasan untuk menambah koleksi, hehe….
Setelah membeli
kotak makanannya, saya membeli nasi matang, tomat ceri dan nori berbumbu dengan
biji wijen di supermarket yang ada di lantai bawah penginapan.
Esok harinya, saya
hanya tinggal memanaskan nasi di microwave, mencampurnya dengan nori yang
berbumbu. Tinggal menambahkan tomat ceri sebagai penyegar dan ikan asin balado
pedas yang saya bawa dari bandung, jadi deh bekal makan siang yang enak dan
halal.
|
bekal makan siang |
Ternyata pihak
panitia menyediakan makan siang untuk kami, hiks… terbayang bekal makan siangku
di makan malam hari. Tempatnya bagus dan besar, sayangnya saya hanya bisa makan
buah-buahannya dan saladnya saja. Karena nasinya tercampur dengan sosis dan
daging seperti rolade berbentuk kotak. Yihaa bekal makan siang saya bisa di
makan berdua dengan seorang teman.
|
Nasi Box versi non halal |
Di tempat
terpisah, suami saya mendapatkan nasi kotak yang vegetarian, mungkin karena
banyaknya orang india vegetarian, muslim dari Indonesia Malaysia dan Negara lainnya.
|
Nasi Box Versi Vegetarian |
Sore harinya, saat
mata mulai mengantuk, saya mengajak seorang kawan untuk berjalan-jalan mengililingi
area pameran yang berada di gedung sebelah dan area luar.
Deretan penjual
jajanan menjajakan makanan yang sangat menggiurkan, tapi lagi-lagi kami harus
pintar memilih. Teman saya mengajak membeli tteokbukki yang super pedas dan
polosan. Karena ada juga beberapa penjual yang menambahkan tteokbukki dengan
seafood dan sosis.
Inilah semangkuk
Tteokbukki pengusir kantuk sore ini.
Wah serunya bisa ke Korea ^^ Isi bentonya maksimal banget nih..
ReplyDeleteayo mbak jalan-jalan korea, kalo di seoul pilhan makanan banyak, sayangnya saya di damyang kota kecamatan, susah cari makan hehe...
Deletewah bekal2nya menggiurkan teh...
ReplyDeleteneng lia.... obat lapar hehe
Delete