Beberapa waktu yang lalu, sepulang dari pengajian, saya dan teman mengunjungi seorang teman yang mempunyai usaha sampingan yang cukup lumayan. Di toko itu di jual beraneka macam makanan instan dan bumbu-bumbu instan. Sebenarnya usaha utama toko itu adalah menyewakan aneka mainan dan peralatan bayi dan balita, seperti sepeda roda tiga, tempat tidur bayi, mobil-mobilan, dan masih banyak lagi. Mainan atau peralatan bayi dan balita yang disewakan bisa disewakan harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan.
Iseng-iseng berhadiah, pemilik toko juga menjual aneka makanan instan yang dijual secara online. Hasilnya pun diluar dugaan. Jadilah dia mengurus keduanya secara serius.
Menurut teman saya, menyewa sebagai bahan pertimbangan pilihan daripada membeli mainan yang harganya selangit. Karena dengan menyewa, jauh lebih hemat dari segi harga juga dari segi penyimpanan. Maklum anak-anak cepat sekali bosan. Dibelikan mainan mahal-mahal beberapa hari sudah bosan dan minta mainan baru. Mainan lama menumpuk, bingung mau disimpan dimana, dibuang juga sayang karena harganya yang tidak murah. jatuhlah pilihan lain, dengan cara menyewa.
Di saat teman saya sibuk memilihkan mainan untuk anaknya, mata saya tertuju dengan deretan makanan instan bayi, bumbu-bumbu instan juga aneka jajanan instan. Langsung saja saya menuju rak jajanan instan.
Saya baru tahu ternyata ada ya, batagor instan, abon ikan lele, seblak instan, cimol instan dan masih banyak lagi. Saya sebenarnya bukan pencinta makanan instan, selain tidak sehat karena mengandung msg yang banyak juga rasanya akan berbeda dengan aslinya... ya iyalah....
Kembali ke rak yang memajang jajanan instan, saya mengambil satu, membaca komposisinya, menduga dan membayangkan rasanya, kemudian menyimpan kembali. berulang saya melakukannya.
Tak sadar, teman saya memperhatikannya, dan menawari saya untuk membelinya. Saya masih menggelengkan kepala, belum tertarik. Hingga akhirmya teman memaksa dan membuat saya tak berdaya untuk memilih.
Kalau seblak biasanya ade saya yang suka membuat, jadi saya tidak tertarik, lebih enak seblak buatan ade saya pastinya. Kapan-kapan akan saya bagikan ya resep seblak bandung.
Apa sih seblak, seblak itu jajanan di bandung yang berbahan kerupuk kanji yang di tumis dengan aroma bumbu kencur yang khas dan cabe rawit yang banyak, rasanya pedas gurih. Dulu di kampung tempat tinggal nenek, seblak ini di namakan ebel-ebel. Anak-anak kalau bermain masak-masakan sering membuat jajanan ini. Yang ternyata sekarang si ebel-ebel alias seblak ini terkenal dan menjadi jajanan kesukaan dan jajanan khas bandung.
Lirikan mata yang membuat penasaran saya batagor instan, seperti apa sih rasanya, dan apakah enak seperti batagor yang biasa saya buat atau seperti yang beli di langganan ataupun di abang-abang. Saya mengambil satu batagor kuah instan dengan rasa pedas, ada juga rasa original alias tidak pedas. Walau ragu akan rasanya, tapi daripada penasaran, ya dicoba tak ada salahnya bukan hehe... makasih banyak ya mama meli yang sudah memaksa memilih dan membelikannya.
Saya akan sedikit menggambarkan rasanya, bumbu kuahnya mirip bumbu kuah mie instan, gurih dan sedikit pedas ,Kalau batagornya sendiri, menurut saya kok kebanyakan tahu yang dikeringkan, yang mengandung tepung kanjinya terasa seperti kerupuk kanji yang dicelupkan di kuah. Ikannya kurang terasa.
Kesimpulannya,kalau memang sedang malas membuat atau jauh dari tukang batagor asli, batagor instan ini cukup lumayanlah buat cemilan. Tapi lebih baik membuat yang asli, rasanya jauh lebih enak, banyak ikannya dan bisa dipastikan tidak memakai msg.
Kalau masih penasaran, tak ada salahnya juga mencoba yang instan.
Iseng-iseng berhadiah, pemilik toko juga menjual aneka makanan instan yang dijual secara online. Hasilnya pun diluar dugaan. Jadilah dia mengurus keduanya secara serius.
Menurut teman saya, menyewa sebagai bahan pertimbangan pilihan daripada membeli mainan yang harganya selangit. Karena dengan menyewa, jauh lebih hemat dari segi harga juga dari segi penyimpanan. Maklum anak-anak cepat sekali bosan. Dibelikan mainan mahal-mahal beberapa hari sudah bosan dan minta mainan baru. Mainan lama menumpuk, bingung mau disimpan dimana, dibuang juga sayang karena harganya yang tidak murah. jatuhlah pilihan lain, dengan cara menyewa.
Di saat teman saya sibuk memilihkan mainan untuk anaknya, mata saya tertuju dengan deretan makanan instan bayi, bumbu-bumbu instan juga aneka jajanan instan. Langsung saja saya menuju rak jajanan instan.
Saya baru tahu ternyata ada ya, batagor instan, abon ikan lele, seblak instan, cimol instan dan masih banyak lagi. Saya sebenarnya bukan pencinta makanan instan, selain tidak sehat karena mengandung msg yang banyak juga rasanya akan berbeda dengan aslinya... ya iyalah....
Kembali ke rak yang memajang jajanan instan, saya mengambil satu, membaca komposisinya, menduga dan membayangkan rasanya, kemudian menyimpan kembali. berulang saya melakukannya.
Tak sadar, teman saya memperhatikannya, dan menawari saya untuk membelinya. Saya masih menggelengkan kepala, belum tertarik. Hingga akhirmya teman memaksa dan membuat saya tak berdaya untuk memilih.
Kalau seblak biasanya ade saya yang suka membuat, jadi saya tidak tertarik, lebih enak seblak buatan ade saya pastinya. Kapan-kapan akan saya bagikan ya resep seblak bandung.
Apa sih seblak, seblak itu jajanan di bandung yang berbahan kerupuk kanji yang di tumis dengan aroma bumbu kencur yang khas dan cabe rawit yang banyak, rasanya pedas gurih. Dulu di kampung tempat tinggal nenek, seblak ini di namakan ebel-ebel. Anak-anak kalau bermain masak-masakan sering membuat jajanan ini. Yang ternyata sekarang si ebel-ebel alias seblak ini terkenal dan menjadi jajanan kesukaan dan jajanan khas bandung.
Lirikan mata yang membuat penasaran saya batagor instan, seperti apa sih rasanya, dan apakah enak seperti batagor yang biasa saya buat atau seperti yang beli di langganan ataupun di abang-abang. Saya mengambil satu batagor kuah instan dengan rasa pedas, ada juga rasa original alias tidak pedas. Walau ragu akan rasanya, tapi daripada penasaran, ya dicoba tak ada salahnya bukan hehe... makasih banyak ya mama meli yang sudah memaksa memilih dan membelikannya.
Isi dari batagor instan |
Setelah di buka, ternyata isinya terdiri dari, tahu yang dikeringkan, minyak yang sepertinya di campur dengan bawang merah, bawang goreng kriuk, bumbu bubuk dan ada bubuk cabe.
Batagor instan ini bisa dinikmati dengan cara, semua bahan di masukan kedalam tempatnya. Karena masing-masing di bungkus plastik. Setelah tercampur, diseduh air panas mendidih sebatas yang diinginkan. Didiamkan kira-kira 3-5 menit. Batagor instan pun siap dinikmati. Tak perlu cemas dengan kemasannya, karena sudah aman untuk microwave jadi harusnya tahan panas juga dengan air mendidih.
Batagor kuah siap santap |
Kesimpulannya,kalau memang sedang malas membuat atau jauh dari tukang batagor asli, batagor instan ini cukup lumayanlah buat cemilan. Tapi lebih baik membuat yang asli, rasanya jauh lebih enak, banyak ikannya dan bisa dipastikan tidak memakai msg.
Kalau masih penasaran, tak ada salahnya juga mencoba yang instan.
No comments:
Post a Comment