Apa susahnya sih merebus pasta. Tinggal dicemplungin ke air panas, dimasak sampai matang, beres dah. Itu pendapat saya dahulu. Setelah membaca buku dan situs sebuah perusahaan penghasil pasta, baru saya tahu, merebus pasta pun ada tekniknya.
Sebenarnya merebus pasta tidak sulit, kata situs tersebut. Akan tetapi, kita harus mengetahui waktu memasak yang tepat, menggunakan panci yang sesuai dan saus yang pas. Agar cita rasa pasta sempurna. Memasak pasta menurut saya memang matangnya harus pas, yah. Kalau masih mentah, tak enak. Terlalu lembek pun tak sedap.
Biasanya pasta kami masak saat kepepet, atau saya sedang kehabisan ide memasak. Semua anggota keluarga suka pasta. Paling umum adalah pasta bolognaise. Kadang saya pakai saus tuna, salmon, atau jamur. Pasta mentah hampir selalu ada di lemari dapur.
Penne wholegrain |
Di supermarket, tersedia banyak sekali macam pasta. Penne, Farfalle, Spaghetti, Tagliatelle, Fetucine, Maccaroni, Rigatoni, dan masih banyak lagi. Bahan dasarnya mirip. Hanya bentuknya saja ynag berbeda-beda. Ada yang terbuat dari terigu biasa, ada yang dari wholegrain. Ada yang mengandung telur maupun tidak. Di kulkas dijual pasta segar. Waktu berkunjung ke Italia, saya melihat toko khusus menjual pasta segar. Langsung dibuat saat itu juga.
Apa saja yang harus diperhatikan saat merebus pasta?
1. Panci
Biasanya memasak pasta dilakukan terlebih dahulu sebelum memasak sausnya. Kalau di rumah makan banyak juga yang memasak pasta dalam jumlah besar. Nanti tinggal disiram saus. Seperti penjual mie goreng saja, yah. Namun jika terlalu lama dibiarkan, pasta akan mengering dan agak alot ketika dimakan.
Panci yang digunakan untuk merebus pasta sebaiknya agak tinggi. Ada pula panci khusus untuk merebus spaghetti. Berdiameter 16, volume 4,5 liter cm, sangat tinggi dibanding panci biasa. Di dalamnya langsung ada saringan.
Panci biasa pun bisa digunakan. Asal ketinggiannya memadai. Isi air sebanyak 3/4 panci. Jika kebanyakan, airnya bisa luber saat mendidih. Jika air terlalu sedikit, pastanya kurang matang, dan menempel di dasar panci. Untuk merebus 1/2 kg spaghetti, saya gunakan panci 6 liter.
2. Penambahan Garam
Agar rasa pasta gurih, ditambahkan garam saat memasaknya. Waktu penambahannya harus diperhatikan. Garam sebaiknya ditambahkan setelah air rebusan pasta mendidih sebelum pasta dimasukkan terlebih dahulu. Kecilkan api sebentar saat memasukkan garam.
Jika garam telat dimasukkan, maka asinnya tidak merasuk ke dalam pasta. Jika terlalu cepat, maka waktu didih air akan semakin lama. Bagaimana kalau keasinan? Bisa diatasi dengan memasukkan kentang mentah ke dalam air rebusan.
Setelah garam larut dalam air, baru masukkan pasta. Besarkan lagi apinya sehingga pasta cepat matang. Pasta pendek seperti farfalle, penne dan maccaroni, diaduk dengan menggunakan adukan kayu. Sedangkan spaghetti dan tagliatelle dengan garpu untuk memasak.
3. Saat Merebus
Ketika sedang direbus, panci dibiarkan terbuka. Pasta diaduk setiap tiga menit. Agar matangnya merata. Tingkat kematangan bisa disesuaikan sesuai selera. Pasta berbahan telur, biasanya lebih cepat matang.
Di kemasan pasta biasanya tertulis lama merebus. menurut pengalaman, kadang waktu rebusnya bisa lebih lama. Pasta disebut masak sempurna ketika bagian luarnya matang dan empuk, sedang dalamnya masih agak keras, tapi bukannya mentah. Jadi pasta tidak terlalu lembek. Istilah Italianya adalah 'al dente'.
4. Menyaring
Sebuah situs pasta menyarankan agar kita menyimpan sebagian air sisa rebusan. Tidak membuang semuanya ketika menyaring/meniriskan. Air sisa rebusan pasta bisa digunakan untuk mengentalkan saus. Setelah disaring, dan panasnya masih ada, peroses pamasakan masih terjadi. Disarankan agar kita memakan pasta langsung setelah direbus. Atau langsung dicampur/dimasak beserta sausnya.
5. Membuat Salad Pasta
Pasta bisa juga digunakan sebagai campuran salad. Dicampur dengan sayuran, dan sumber protein seperti daging, ikan, dan telur. Waktu perebusan pasta salad dikurangi semenit. Setelah ditiriskan, pasta dicampur dengan minyak atau mentega. Saya suka menggunakan minyak zaitun.
Iya ya, mba. Kadang kalo ga tepat, pasta jadi lembek atau malah masih terlalu keras. Jadi dimasak lagi :D
ReplyDeleteYoi, Ila. Doyan makan pasta gak, La?
ReplyDeletemasih suka bingung menentukan al dente... terimakasih tipsnya mbak.
ReplyDelete