Wajah Ceria dengan Cetakan Nori

Sedih, senang, marah, bahagia, semua bisa dibaca dari pancaran raut wajah. Hal ini tidak hanya berlaku untuk manusia tetapi juga untuk makanan loh. Seperti halnya penampilan bento yang kawai dalam kyaraben atau karakter bento. Raut wajah yang lucu itu bisa dibentuk dengan trik tertentu. Salah satunya dengan menggunakan cetakan berbentuk ekspresi wajah, hingga apapun bisa dibuat kawaii penampilannya, nasi, roti, maupun bahan makanan lain. Bagaimana tips dan trik menggunakan cetakan tersebut serta apa yang perlu dilakukan untuk merawatnya, yuuk kita bahas disini.

cetakan wajah untuk sayuran

Bentuk atau tampilan wajah dalam bento bisa berupa ekspresi mata dan bibir. Untuk ekspresi tersebut kita bisa menggunakan banyak hal. Semisal bahan makanan seperti kulit mentimun, kulit terong, tomat, kacang, telur dadar, saus, atau apapun yang warnanya kontras dengan warna bahan di dasarnya. Untuk membentuk sayuran kita bisa gunakan pisau yang tajam atau bisa juga menggunakan cetakan. Cetakan smiley khusus sayuran jarang ditemukan tetapi ada. Bentuknya sangat mini untuk mencetak smiley. 

cetakan nori

Dekorasi untuk raut wajah kyaraben, lebih lazim menggunakan lembaran nori yang dicetak ketimbang sayuran. Saat ini sudah banyak dijual cetakan nori atau nori puncher yang fungsinya membolongi nori dengan pola tertentu.

Cetakan-cetakan seperti itu berkerangka plastik, dalamnya memiliki bagian dari besi yang fungsinya seperti pisau untuk memotong.  Besi tersebut memiliki pola tertentu dan jenisnya beraneka ragam, ada yang berupa raut wajah atau smiley, bentuk beruang, hati, daun, bunga, kupu-kupu dsb.

Prinsip penggunaannya relatif mudah, yakni dengan memasukan lembaran nori diantara cetakan besi. Jika ada tekanan dari atas maka pisau yang berpola tadi akan menekan nori dan sekaligus memotongnya sesuai pola. Bentuk cetakannya akan terlihat rapi dan bersih. Cetakan nori bentuk dan prinsipnya mirip dengan cetakan kertas yang biasa ditemukan di bagian kerajinan tangan untuk membuat kartu ucapan dsb.

Jika teman-teman tidak mempunyai cetakan nori, jangan bersedih. Masih tetap bisa berkreasi membuat bento kok. Gunakan alat dapur yang ada seperti gunting. Pilih gunting yang tajam supaya memotong nori dengan sempurna sesuai pola. Pola bisa dijiplak di kertas transparan, kemudian tumpukan nori di bawah kertas berpola, dan tinggal gunting mengikuti pola.

Saya pribadi kadang masih menggunakan trik jjiplak dan gunting seperti ini, jika pola yang dibuat tidak sesuai dengan pola cetakan yang saya punya. Selain itu kadang beberapa cetakan nori kualitasnya kurang bagus hingga masih lebih cepat dan rapi dengan menggunting nori sendiri. 

Cetakan-cetakan nori kadang suka ngambek juga. Entah itu, norinya tidak terpotong sempurna seperti yang seharusnya. Ada yang patah atau ada juga yang tidak terpotong dan menempel dicetakan. Kadang membuat jengkel. Namun ternyata ada beberapa tips dalam memotong nori supaya hasilnya sempurna. Diantaranya adalah memperhatikan kualitas norinya, yang dipaparkan sebagai berikut:

• Gunakan nori untuk sushi. Saat ini banyak sekali jenis nori yang beredar, bisa untuk snack, nori untuk nasi atau onigiri atau nori untuk membuat sushi/kimbab. Saya biasa menggunakan nori untuk sushi. Nori snack seperti tae kae noi biasanya ada tambahan bahan seperti olesan minyak atau tambahan bumbu penyedap lainnya di permukaan nori. Selain akan membuat cetakan nori kotor, hal ini juga membuat nori tidak bisa terpotong sempurna.
• Pastikan nori yang digunakan kering dan tidak lembab. Nori yang sudah lembab biasanya jadi alot dan sukar dipotong. Tips untuk membuat nori yang lembab menjadi kering kembali adalah menggarangnya kembali di atas wajan yang panas (sangrai). Atau bisa juga memasukan nori ke toaster roti beberapa saat. Simpan nori sisa di tempat yang kering dan dalam wadah kedap udara.

Selain kualitas nori yang digunakan, juga perlu diperhatikan kualitas cetakan nori tersebut. Pastikan selalu cetakan nori terawat hingga ketajamannya pun terpelihara. Bagaimana memelihara nori puncer supaya tetap tajam dan terpelihara? Berikut tips-tips yang bisa diikuti:

• Simpan cetakan di tempat yang bersih dan kering. Hindari tempat yang lembab untuk menghindari karat. Beruntung, udara di di tempat kami tinggal cukup kering. Jadi tidak pernah merasa kesulitan soal kelembaban.
• Bersihkan selalu cetakan nori setelah pemakaian. Biasanya cukup menggunakan tissue dapur basah untuk melapnya, kemudian lap kembali dengan tissue/lap dapur kering. Jika ada noda minyak menempel gunakan sedikit sabun untuk melapnya. Pastikan kembali cetakan kering sebelum disimpan.
• Gunakan puncher atau cetakan nori untuk bahan makanan yang kering dan hindari memasukan bahan makanan yang lembab/berair. Ini bisa membuat besi cetakan cepat tumpul dan berkarat. Untuk mencetak sayuran baiknya gunakan cetakan khusus sayuran.
• Asah cetakan nori yang sudah tidak tajam lagi. Caranya adalah dengan membuat 4-8 lapis alumuniium foil kemudian sisipkan ke dalam cetakan dan tekan cetakan untuk mencetak alumunium foil. Lakukan berulang kali hingga tajam. Lap dan bersihkan puncher dari sisa alumunium foil. Setelah itu baru bisa digunakan kembali. Kemudian lipat kertas lilin/kertas parafin hingga berlapis lapis masukan ke cetakan dan tekan hingga cetakan bersih kembali. Jika alumunium foil kurang berhasil, ada juga yang menyarankan untuk menggunakan kaleng tipis seperti kaleng bekas minuman. Namun saya belum pernah coba.

Jika cetakan dirawat sedemikian rupa , maka cetakan akan selalu awet dan bisa berfungsi sebaik mungkin.