Resep jap chae, makanan korea |
Sepertinya review resep kali ini masih sekitaran resep makanan korea. Berhubung masih ada ilmu dari yang pernah tinggal di korea sana, tentunya ilmu yang dia punya sebaik mungkin dimanfaatkan. Makanya belakangan ini rumah kami disuguhi oleh beranekaragam menu korea, setelah sebelumnya resep jajangmyeon, oden, kali ini menyusul resep japchae.
Resep ini mirip sekali dengan mie goreng atau soun goreng di Indonesia. Hanya saja soun/bihun yang digunakan terbuat khusus dari tepung kentang, teksturnya lebih kenyal. Selain itu, cara memasaknya lebih unik. Semua bahan di tumis terlebih dahulu dengan terpisah, kemudian semua dicampur beserta bumbu ketika semua sudah dingin tanpa api. Rasanya menurut saya cocok dengan lidah, dengan aroma minyak wijen yang khas. Minyak wijen ini merupakan bumbu penting dalam kuliner korea. sering digunakan sebagai bumbu penyedap.
Jap chae biasanya dihidangkan sebagai menu utama di korea, namun bisa juga disajikan sebagai banchan (hidangan pelengkap). Banchan jenisnya bermacam-macam dan bisa dalam sekali makan disajikan serentak, bervariasi hingga memenuhi meja makan. Semakin banyak banchan, maka semakin megah suguhannya dan semakin senang orang yang menyantapnya. Jika tidak habis, banchan disimpan dalam kulkas untuk kemudian dihidangkan kembali. Meski banyak hidangannya bahkan mungkin bagi kita terlalu berlebih, tetapi ternyata membuang makanan adalah tabu bagi orang korea. Menurut teh Ai semua makanan harus habis dimakan atau kalaupun tidak, diolah kembali menjadi sajian lain, hingga mereka hampir tidak pernah membuang sisa makanan sekalipun itu nasi.
Berikut ini resep Japchae yang diambil dari berbagai sumber salah satunya maangchi dan modifikasi sesuai selera dan ketersediaan bahan:
200-400 gr mie bihun korea yang terbuat dari tepung kentang
150 gr daging sapi diiris tipis memanjang/korek api
2 genggam spinat (bayam)
1 wortel besar diriis korek api
1 bawang bombay di iris tipis
7 bh shiitake (kalau jamurnya kering, direndam dulu semalaman) diris tipis memanjang
2 bawang daun dipotong panjang
bumbu:
minyak zaitun (pilih yang khusus untuk memasak, jangan virgin olive oil)
minyak wijen
soy sauce / kecap asin
kecap manis
garam
gula
merica
2 siung bawang putih dihaluskan
Cara memasak:
masak spinat seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya di resep bibimbap, yakni di rebus dalam air mendidih, diperas airnya, kemudian diberi bawang putih dan kecap asin.
panaskan wajan, beri 1 sdm minyak zaitun dan tumis wortel hingga matang. angkat sisihkan.
panaskan kembali wajan, beri 1 sdm minyak zaitun dan tumis bawang daun hingga layu dan wangi, angkat, sisihkan.
panaskan wajan, beri 1 sdm minyak zaitun dan tumis bawang bombay hingga layu dan wangi, angkat, sisihkan.
Daging di iris tipis atau diris memanjang sepertikorek api. Tapi saya iris tipis aja, berhubung lagi menghemat waktu. Kalau daging terlalu tebal, teksturnya bisa keras/alot dan lama matangnya. Berikut ini ada tips untuk mengiris daging supaya tipis. Gunakan daging yang beku, tunggu hingga sedikit mencair/setengah beku (bagian luar empuk tapi dalamnya masih beku), kemudian iris tipis pelan-pelan dengan pisau tajam.
Panaskan wajan, beri 1 sdm minyak zaitun, tumis daging hingga matang, kemudian masukan jamur shiitake, beri 2 bawang putih yang sudah dihaluskan, 1/2 sdm kecap asin, 1/2 sdm gula (takaran sesuai selera), aduk hingga daging empuk, kalau masih belum empuk beri sedikit air tutup dan masak hingga airnya hilang, menguap. angkat dan sisihkan.
Masukan mie kedalam air mendidih, rebus mie hingga mie lunak tapi masih kenyal. angkat, buang airnya, cuci dalam air dingin, tiriskan, gunting2 mie jika terlalu panjang (supaya pas makan gampang diambil) kemudian beri minyak wijen dan kecap asin secukupnya aduk supaya mie tidak lengket, sisihkan.
setelah semua ditumis, campur semua bahan dalan sebuah wadah, beri bumbu (takaran sesuai selera): 2 sdm kecap asin, 1.5 sdm gula, 2 sdm kecap manis, 2 sdm minyak wijen, 1 sdt merica, aduk hingga rata. jika bumbunya kurang tambahkan sesuai selera. beri wijen sangrai di atasnya, siap dihidangkan.
No comments:
Post a Comment