(Sambungan)
Walau manfaat minyak zaitun sudah banyak dikenal, satu hal penting banyak dilupakan orang. Yakni buah zaitun itu sendiri. Di dunia, ada hampir 300 jenis. Rasanya manis, agak asin, asam, atau pahit. Dengan buah zaitun orang bisa membuat es, puding dan kue. Atau bisa dijadikan cemilan, campuran salat, topping pizza dan roti tawar, dll.
Selain rasanya yang enak, buah zaitun juga merupakan makanan sehat. Sebab mengandung banyak asam lemak tak jenuh. Tak perlu takut gemuk ketika memakannya. Seratus gram buah zaitun hanya mengandung 154 kalori, zaitun hitam lebih rendah lagi kadar kalorinya. Sebagai perbandingan, 100 gram keripik kentang mengandung lebih dari 550 kalori. Di negara Spanyol, makan buah zaitun tiap hari sangat dianjurkan oleh negara. Seorang dewasa sebaiknya makan minimal 7 buah zaitun setiap hari. Konon orang-orang yang tinggal di daerah penghasil zaitun dan suka memakannya, sangat sedikit menderita penyakit jantung. Buah zaitun, sama seperti minyaknya juga menurunkan kadar kolesterol. Satu lagi yang membuat saya bersemangat memakannya, menurut informasi terpercaya, buah ini membuat orang awet muda atau memperlambat efek penuaan dan tumbuhnya uban. Kulit pun jadi halus lembut.
Warna buah ini yang bermacam-macam : hijau, ungu, merah muda, hitam, tak menunjukkan jenisnya. Melainkan tingkat kematangannya. Pada awalnya, semua jenis zaitun akan berwarna hijau, lalu merah muda, ungu dan akhirnya hitam. Buah zaitun yang dipanen saat masih hijau lebih keras dibanding zaitun hitam. Rasanya pun lebih pahit. Zaitun ini biasanya disimpan dalam asam atau minyak.
Saya sendiri baru melihat buah zaitun ketika sudah berada di Jerman. Makan pertama kali di rumah orang Turki. tapi saat itu rasanya agak sepet. Tak enak dan baunya agak langu. Sehingga kesan pertama, zaitun itu tak enak. Saat ke Yunani, saya tergiur oleh salat cesar yang dicampur dengan buah zaitun besar. Kelihatannya enak sekali. Tapi ternyata sama pahitnya dengan yang pertama. Kapok makan buah ini. Menurut informasi teman, zaitun dari Yunani memang tak seenak zaitun mediterania.
Saat berada di Spanyol, saya iseng membeli sekaleng zaitun. Ternyata rasanya sangat enak, sehingga menyesal tak membeli lebih banyak. Kemudian saya temukan jenis yang mirip di sebuah supermarket. Sejak membaca tentang khasiat buah ajaib ini, buah zaitun hampir selalu tersedia di lemari kami. Buah ini jadi teman makan roti, jadi topping dan campuran aneka masakan, salat atau kami makan sebagai cemilan. Alhamdulillah anak-anak pun suka. Apalagi setelah mencoba buah zaitun dengan aneka isi : tuna, sardin, atau paprika. Kadang-kadang kami bisa menghabiskan satu wadah isi 400 gram zaitun sekali makan.
Saya tak tahu apakah di supermarket tanah air buah zaitun kalengan atau dalam gelas sudah mulai tersedia. Jika sudah ada, tak ada salahnya mulai mencoba mengkonsumsi buah sehat ini. Selamat mencoba!
thanks mbak ira, artikelnya menarik. emang yah buah zaitun itu ternyata ada yang enak dan ada yang gak enak. Btw, berdasarkan pengalaman, yang enak buatan/merk mana aja mbak?
ReplyDeletebaru tahu juga kalau buahnya bisa berguna utk orang2 diet, bisa maksa si udah untuk makan buah zaitun hehehe...
pernah baca jg, klo minyak zaitun adalah tetep minyak, 100% lemak, yang tidak beda jauh dengan minyak lainnya, jadi katanya bagi yang diet lebih baik tetep mengurangi kadarnya. kyknya utk yg diet lebih afdol makan buahnya ketimbang minyaknya ya?
Yang lumayan enak, coba cari yg jenis spanische manzanilla. Buahnya agak kecil. Kalau di Aldi aku sering beli yg warna hitam, dalam wadah gelas. Tadi baru nyaoba yg warna hijau, belum tahu gmn rasanya. Yang lumayan juga beli di Netto,zaitun dalam kaleng, klo gak salah kemasan 200 gram. Isinya macam2 : tuna, paprika, sardelen. Hraganya 0,79 euro. Yang lebih murah dalam botol, isinya lebih banyak, gakterlalu enak.
ReplyDeleteKami lagi getol nyobain aneka buah zaitun. Bbrp waktu lalu beli zaitun besar, kayak yg di foto di atas di toko Turki. Yang ini kayak buah rasanya, asam dan agak keras. Enak. Trus pernah beli tiga kaleng zaitun yg berbeda dari toko turki, enak juga...:)
Kalau nyoba, beli yg wadah kecil dulu. Klo enak baru beli lagi...:)
makasih artikelnya mbak..... hore bisa nyemil lagi hihi....
ReplyDelete