Hari Jumat lalu saya ingin makan dim sum Har Gao. Saat ke Italia bulan Oktober lalu, kami sempat mencicipi har gao enak di sebuah restoran China di Rimini. Sayangnya hari Jumat itu sedang tak ada persediaan udang mentah. Yang ada adalah sedikit daging cincang, sisa jamur kancing segar dan sawi putih. Dibuatlah gyoza kukus. Kali ini saya bentuk bundar. Ternyata hasilnya banyak. Sisanya saya simpan di lemari pendingin.
Di hari minggu, saya buat bento untuk makan siang. Gyoza dihias dengan potongan daun salat Romana.
Wadah sebelah kiri berisi sate chikuwa, salat Caprese dan buah jeruk clementinen. Chikuwa, semacam pempek bakar, bukan asli dari Jepang. Melainkan buatan Thailand. Ada label halalnya. Salat Caprese-nya beda dengan caprese biasa. Salat caprese yang pernah saya makan di sebuah acara perkawinan dibuat dari irisan tomat besar, irisan tipis dan lebar keju mozarella, daun basilikum segar dan minyak zaitun. Saya hanya punya tomat ceri dan basilikum kering. Rasa caprese palsu ini tak kalah dengan yang asli, lho... hehehe.
Jeruk clementinen ini adalah makanan musim gugur dan musim dingin. Jadi sekarang sedang musim-musimnya. Harganya murah dan rasanya dominan manis dengan sedikit asam. Biasanya diimpor dari Spanyol. Setelah makan bentonya siang tadi, baru sadar, kalau porsinya terlalu sedikit. Maklum lah, musim dingin begini, porsi makan biasa sering tak cukup. :D
No comments:
Post a Comment