Setelah minggu lalu berbuka bersama di acara festival ramadhan oleh warga Turki, saya kembali ingin makan makanan Turki. Cara praktisnya adalah dengan membli di kedai Turki langsung yang banyak tersebar di kota Düren. Apa daya, karena sedang ada program pengencangan ikat pinggang, alias pengiritan, saya pilih masak sendiri.
Tak perlu susah-susah mencari resep di internet, teman saya, Dian Akbas yang tinggal di kota Alanya, Turki, punya blog tentang resep masakan Turki sehari-hari. Saya bongkar beberapa arsip resep disana. Menyesuaikan dengan bahan di rumah, tentu saja. Akhirnya saya coba resep berbahan dasar daging cincang ini. Saya modifikasi sedikit bahan dan bumbunya.
Kami memakannya dengan roti bantal (fladenbrot). Kata suami, baunya sudah sangat irip. Tapi rasanya kurang medhok. Belum ketemu penyebabnya. Mungkin karena sangat menggunakan sangat sedikit minyak zaitun. Atau mereka memiliki bumbu rahasia lainnya. Wallahualam. Tapi anak-anak sangat suka. Saya apalagi. hihihi. Saya pikir bakal cukup untuk buka dan sahur. Ternyata pas sahur, suami gak kebagian lagi.
Bahan :
- 300 gram daging cincang.
- Masing-masing setengah paprika kuning dan hijau. Potong sesuai selera.
- 5 buah tomat ceri, potong-potong.
- 1/3 cukini besar.
- 1 bawang bombay ukuran sedang. Cincang halus.
- 2 sdm pasta tomat (tomatenmark)
- Merica hitam, garam, paprika bubuk
- Minyak zaitun untuk menumis.
- Air secukupnya
Proses :
1. Tumis daging cincang hingga matang.
2. Tambahkan bawang bombay dan paprika. Masak hingga matang.
3. Masukkan bumbu : pasta tomat, merica, garam, air dan paprika bubuk. Juga penyedap jika suka.
4. Campurkan tomat, masak hingga tomat terlihat lembek.
5. Sajikan dengan nasi Turki atau roti bantal.
No comments:
Post a Comment