Apa ribetnya yah memakan onigiri, sampai harus ada cara memakannya? Yang menarik disini adalah detail petunjuk cara membuka kemasan onigiri. Teman pernah bercerita, kalau produk-produk di Indonesia kadang tidak terlalu detail dalam memberikan petunjuk penggunaan. Seperti misalnya ada hun kwe yang petunjuk pemakaiannya cukup singkat: ‘seperti membuat ongol-ongol’. Kalau orang awam mungkin ongol2 aja gak tahu yah?
Onigiri yang saya maksud disini adalah onigiri yang dibungkus dengan nori berplastik khusus. Jadi nori yang dipakai terbungkus rapat dengan plastik. Fungsinya adalah untuk membuat nori supaya tetap segar dan kering. Jadi ketika hendak dimakan norinya masih kriuk-kriuk.
Onigiri ini saya beli ketika jajan di salah satu kedai Maruyasu di Düsseldorf. Di kedai ini ada dua orang wanita setengah baya yang baik hati, pasalnya saya diberi byk bonus meskipun hanya membeli beberapa makanan. Senangnya.
Cara membukanya sangat praktis dan mudah, bahkan ada petunjuk detail dari nomor 1 sampai 3, seperti yang terlihat pada gambar. Saya yang tidak bisa berbahasa Jepang juga bisa membukanya tanpa merasa kesulitan.
Setelah kemasannya terbuka, yuuk kita intip isian onigirinya apa? Wah ternyata warna pinky, dalamnya adalah umeboshi, yakni sejenis buah plum Jepang yang sudah diolah, rasanya asin dan asam. Dipadu dengan nasi dan nori, umeboshi membuat segar rasa onigiri.
Beberapa saat yang lalu saya juga menemukan bagaimana cara membungkus onigiri ini di situsnya Maangchi. Ternyata orang korea juga sudah meniru caranya seperti orang Jepang. Berikut video yang mempraktekan bagaimana Maangchi membuat onigiri ala Korea dengan menggunakan nori berplastik.
beli nori berplastiknya dimana yaa?
ReplyDelete