Memang terasa berbeda sekali antara roti Jerman dengan roti khas asia. Roti Jepang yang kami beli di Düsseldorf ini mengingatkan kami akan bakery-bakery Indonesia yang memproduksi roti dengan tekstur lembut. Sedangkan roti-roti di Jerman kebanyakan lebih keras dan renyah.
|
Roti lembut berisi pasta kacang merah |
Di awal musim semi kemarin kami mengunjungi Düsseldorf lagi, kali ini targetnya selain toko asia juga ingin mengunjungi bakery Jepang, untuk menjawab rasa penasaran setelah mendengar cerita dari teman-teman yang sangat anthusias dengan bakery Jepang ini. Seperti yang sudah dibilang sebelumnya bahwa komunitas orang-orang Jepang di Düsseldorf lumayan banyak, mungkin bisa dibilang Tokyo town di Jerman. Sepanjang Immermanstraße, banyak terdapat toko-toko buku, supermarket, restoran, dll termasuk bakery Jepang. Konon katanya, bakery Jepang di Düsseldorf ada dua:
- Bakery My Heart
- Marienstrasse 26
- 40210 Duesseldorf
- Bakery Taka
- Immermannstrasse.36
- 40210 Duesseldorf
|
Roti isi tuna pesenan si uda |
Kami hanya sempat mengunjungi Bakery Taka saja, karena lokasinya cukup dekat dengan supermarket-supermarket Jepang dan searah dengan jalan menuju stasiun kereta. Beberapa roti yang kami beli diantaranya adalah roti dengan walnut, roti macha berisi pasta kacang merah (azuki,
red bean paste), roti tuna, dll. Harga roti-roti tersebut cukup terjangkau berkisar antara 1,20 sampai 3 euroan.
|
Roti sisa hasil buruan di Düsseldorf |
Semua roti yang dibuatnya memang masih segar dikemas dalam plastik dan disimpan di keranjang-keranjang di sebuah rak. Di belakang terlihat seperti ada dapur tempat mereka membuat roti. Beruntung ketika itu kami bisa mencicipi dorayaki enak yang baru keluar dari dapur dan masih hangat. Setelah dikemas, dorayaki tersebut langsung disajikan di atas sebuah meja panjang bersebrangan dengan rak. Tidak hanya dorayaki saja, di meja tersebut juga terdapat mochi dll yang sempat membuat mulut kami banjir. Bakerynya kecil tetapi mereka masih menyediakan kursi dan meja untuk pelanggan. Tapi karena waktu yang kami punya cukup sedikit, jadi kami tidak sempat untuk duduk-duduk santai melainkan hanya bisa menikmati roti dalam perjalanan saja.
Aghhh yang makan bukan si Uda kok :-D
ReplyDeletedisitu kan dah jelas tertulis 'pesenan' bukan 'yg makan' hehehe... makanya ke düsseldorf lagi, beli lg rotinya :p
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete