Dedaunan berubah warna. Dari hijau menjadi merah, kuning dan coklat. Angin berhembus kencang nyaris setiap saat. Tanda musim gugur tlah menyapa. Jaket yang dikenakan mulai menebal. Sebagai penghalau udara yang mulai mendingin.
Saya sendiri mulai malas keluar rumah. Apalagi jika hari hujan. Berbelanja pun semakin jarang. Sekali belanja lebih banyak kuantitasnya.
Namun dibalik beberapa ketidaknyamanan, ada rasa suka di hati menyambut musim ini. Indahnya warna dedaunan. Serta makanan khas, hanya muncul di waktu-waktu seperti ini. Favorit kami adalah ketiga makanan di atas. Yang berwarna coklat adalah kastanien alias maronen alias chestnut. Saya belum pernah menemukannya di tanah air. Namun menurut Tante Lia, dia pernah melihatnya di Kebun Raya Bogor. Chestnut di toko-toko Jerman biasanya berasal dari Italia, Turki atau China. Cukup dipanggang atau disangrai hingga matang, makanan ini enak dinikmati.
Jeruk disebelah kanan itu adalah clementinen. Ada yang menyebutnya mandarinen. Jika awal muncul, rasanya masam segar. Semakin lama makin manis.
Sedangkan yang paling depan adalah buah kaki. Kata seorang teman tak lain dan tak bukan adalah buah kesemek yang telah dibersihkan bedaknya. Saya suka memakannya ketika masih mengkal. JIka terlalu muda, kadang ada rasa getir ketika memakannya.
Postingan yang Sangat bagus dan menarik untuk dibaca tentang makanan khas musim gugur.... Saya suka mengunjungi blog ini.
ReplyDelete