Beginilah jika buru-buru di pagi hari. Malam hari dan kegelapan makin panjang di musim gugur. Rasanya tambah susah bangun pagi-pagi. Padahal setiap hari kerja dan sekolah mesti tetap menyediakan bekal dan sarapan buat Abi dan Embak.
Pagi itu juga demikian. Karena masih mengantuk, sedangkan lauk bekal tak ada, pagi-pagi saya putuskan membuat tamagoyaki. Entah karena belum 'on' 100 persen atau memang lagi 'error', tamagoyaki hari itu jauh dari cantik. Lapisan telur dadarnya tak lengket satu sama lain. Jadi berhamburan saat dipotong. Sebagai kompensasinya, potongan mentimunnya saya tata supaya terlihat lebih cantik. Potongan wortel disusun biasa. Akan tetapi kata Abi, tamagoyakinya enak sekali. :D
No comments:
Post a Comment