Hiks.... sedih dan sebel rasanya saat impian kita bertemu sahabat dan keluarga terganjal oleh kecerobohan kita sendiri. Saya akui memang kurang persiapan saat akan pergi ke phom penh minggu lalu. Selain karena heboh puasa dan mudik lebaran, keputusan untuk pergi pun agak dipaksakan. Tapi ya sudahlah, harus dijadikan pengalaman supaya tak terulang di masa mendatang.
Penerbangan dari Indonesia ke Pnom penh tidak ada yang langsung dengan menggunakan pesawat murah, pilihannya harus lewat Malaysia atau Singapura, itu pun harus keluar imigrasi dan masuk kembali via imigrasi, jadi tidak bisa hanya transit saja, padahal maskapai yang saya gunakan itu maskapai yang sama saat pergi dari bandung. Nah, gara-gara paspor saya yang kurang dari 6 bulan, saya tidak bisa masuk phnom penh, karena jika saya tidak diperbolehkan masuk oleh imigrasi kamboja, pihak maskapai akan di denda hingga ribuan ringgit. Padahal saat keluar dari imigrasi Malaysia, saya tidak ditanya apa-apa dan paspor langsung di cap, jadi terdamparlah saya di kuala lumpur. Untuk menghibur hati yang sedih dan perasaan yang tidak karuan, pak awi mengajak saya makan masakan korea. Yuhuuu.... hati sedih sedikit terobati, karena sudah lama ingin makan masakan korea yg biasa di buat saat di aachen dulu, tapi ada saja bahan yang tidak tersedia di supermarket, mau ke restoran korea, masih di ragukan kehalalannya.
Masakan korea ini halal, karena tergantung sertifikat halalnya, bisa di temui di salah satu mall besar di Kuala lumpur. Pak Awi memesan bibimbap,
jikalau ingin membuat sendiri resepnya ada disini. Di resto ini, disajikan dengan kimchi dan kaldu yang di beri pasta kacang, rasanya mirip tauco. Penyajiannya pun sedikit berbeda, caranya, mangkuk di taruh di atas api, kemudian nasi dimasukan, setelah agak panas, berturut-turut sayuran yang dimasukan, terakhir ceplok telur setengah matang dan gochujangnya, jadi saat dinikmati, bibimbap ini tetap panas, jadi terasa lebih nikmat. Ini foto hasil menintip di balik kaca....
Sedangkan saya memesan dukkbokki, ini juga disajikan bersama kimchi dan kaldu.
Yang mau membuat sendiri juga bisa loh... resepnya sudah tayang disini .
Alhamdulilah, menjadi bahan pembelajaran, bahwa dibalik setiap masalah ada hikmahnya jikalau kita bisa mengolah rasa agar selalu senantiasa bersyukur di setiap keadaan. Semoga kita semua senantiasa menjadi orang yang selalu bersyukur, aamiin...
No comments:
Post a Comment