Hari jumat yang lalu kebetulan ada pemadaman listrik di institut dari jam 8.00 sampai jam 10.00 pagi, karena di institut sedang dibuat dapur sekaligus ruang bersama. Orang jerman kan gak pernah mau kerja diluar jam kerja mereka, jadi akhirnya waktu kerja kami yang 'dikorbankan', yang artinya 'terpaksa' deh ada waktu sekitar 1 jam bebas yang bisa digunakan untuk membuat bento... yuhu...
Dari rupanya, bekal ini lebih pantas diperuntukan anak sekolah tapi berhubung yang makan anak kuliahan jadi dimasukan juga sebagai kategori bekal kuliah.
Menu utama bekal adalah roti telur yang di atasnya diberi smiling salami (mortadella) dan telur rebus yang disulap menjadi emaknya telur. Dipinggirnya dihias dengan gulungan salami, petersili, ketimun dan tomat cheri. Untuk pencuci mulut disertakan kue gulung milka yg dibeli di supermarket, diatasnya diberi potongan tomat ceri. Sayangnya bekal ini tidak sempat disantap di kampus, karena ada makan siang bersama si em-prof dan seluruh murid2nya. Akhirnya, si uda yang melahap bekalnya untuk makan malam.
Lia... dapet telur puyuhnya dari mana? Lia dah pinter bikin hiasannya, nih....:)
ReplyDeletehoree.. udah bisa comment... makasih ya lia dan mas riza..
ReplyDeleteajarin bikin kokoknya ya nanti...
@mbak ira: itu telur ayam biasa mbak, bukan telur puyuh, gampang tinggal pakai wortel yang dibentuk seperti itu trus lubangin telurnya pkai pisau trus ditempel deh, matanya tinggal pakai nori yg dipotong pembolong kertas.
ReplyDelete@teh intan: yak ampyuuun... jaman kuda gigit besi aja udah lewat, ini br bisa koment :D